
Usaha food truck bukan lagi sekadar tren. Di era mobilitas tinggi dan gaya hidup serba cepat seperti sekarang, bisnis kuliner yang bisa berpindah tempat justru menjadi solusi cerdas untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Namun, memulai usaha food truck dari nol tentu butuh perencanaan matang—bukan sekadar beli mobil lalu langsung buka jualan.
Kalau Anda termasuk orang yang tertarik memulai usaha jual food truck dan ingin tahu langkah-langkah realistik yang bisa diterapkan, artikel ini bisa jadi panduan praktis Anda. Kita bahas tuntas mulai dari konsep, legalitas, sampai urusan teknis seperti modifikasi kendaraan dan strategi operasional.
1. Tentukan Konsep Makanan dan Identitas Brand
Langkah pertama dalam memulai food truck adalah menentukan konsep kuliner yang akan Anda bawa. Apakah ingin fokus pada makanan ringan seperti burger, takoyaki, dan kopi? Atau ingin jualan makanan utama seperti rice bowl, soto, atau ayam geprek?
Pastikan konsep makanan ini selaras dengan target pasar dan lokasi berjualan. Misalnya, untuk kawasan perkantoran, menu cepat saji dan ringan biasanya lebih laku. Sementara di kawasan wisata, Anda bisa bermain dengan menu yang lebih unik dan berkarakter lokal.
Setelah menentukan jenis makanan, kembangkan identitas brand Anda. Nama food truck, logo, warna, dan desain kendaraan harus konsisten agar mudah diingat dan tampil profesional.
2. Pilih dan Modifikasi Kendaraan
Salah satu komponen utama bisnis food truck tentu saja kendaraan itu sendiri. Pilih kendaraan yang cukup luas, mudah dimodifikasi, dan sesuai dengan regulasi—umumnya menggunakan mobil box ringan atau van.
Setelah memilih unit, Anda perlu memodifikasinya menjadi dapur berjalan. Proses ini melibatkan:
- Pemasangan peralatan dapur (kompor, freezer, rak bahan baku)
- Sistem listrik dan air bersih yang aman
- Ventilasi dan alat pemadam kebakaran
- Counter pelayanan atau jendela servis
Sebaiknya gunakan jasa karoseri atau bengkel modifikasi yang memang spesialis food truck. Pastikan mereka paham kebutuhan teknis, estetika, dan standar keamanan dapur mobile.
3. Urus Perizinan dan Legalitas Usaha
Food truck yang profesional dan tahan lama harus beroperasi secara legal. Untuk itu, Anda wajib mengurus sejumlah perizinan, seperti:
- NIB (Nomor Induk Berusaha) dari OSS
- Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), bila diperlukan
- Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) dari dinas kesehatan
- Surat izin penggunaan lokasi berdagang, tergantung wilayah operasional
- Izin PIRT atau BPOM, tergantung jenis makanan dan produk olahan Anda
Beberapa kota juga sudah menerapkan regulasi zonasi atau titik-titik tertentu di mana food truck boleh berjualan. Pastikan Anda mengikuti peraturan daerah agar tidak mengalami penertiban atau denda.
4. Siapkan SOP dan SDM yang Handal
Food truck boleh bergerak, tapi operasionalnya tetap harus rapi. Maka dari itu, Anda perlu menyiapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas untuk:
- Persiapan dan kebersihan dapur
- Proses memasak dan penyajian
- Pelayanan pelanggan dan transaksi
- Prosedur darurat (kebakaran, tumpahan minyak, kerusakan kendaraan)
Selain itu, jika Anda tidak jalan sendiri, rekrut tim kecil yang bisa diandalkan. Minimal Anda butuh satu orang pendamping untuk bantu masak, handle pelanggan, atau jaga keamanan saat food truck parkir di tempat umum.
5. Tentukan Strategi Lokasi dan Jam Operasional
Lokasi jadi salah satu kunci sukses food truck. Anda harus pintar membaca peluang di berbagai tempat, seperti:
- Kawasan perkantoran di jam makan siang
- Car free day atau event komunitas
- Sekitar kampus atau sekolah
- Spot wisata dan area publik yang ramai
Sebisa mungkin, lakukan riset lokasi secara langsung. Amati arus lalu lintas pejalan kaki, izin parkir, dan kebiasaan belanja orang sekitar.
Jangan lupa juga menentukan jam operasional yang ideal. Sesuaikan dengan jenis makanan dan kondisi kendaraan. Jika Anda jualan kopi, misalnya, mungkin jam pagi sampai siang jadi waktu terbaik.
6. Lakukan Promosi yang Konsisten dan Cerdas
Meskipun mobile, food truck tetap butuh promosi aktif. Gunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp untuk menyebarkan informasi lokasi dan menu harian. Sertakan juga visual menarik dan video singkat saat proses masak atau suasana jualan.
Anda bisa memanfaatkan aplikasi pemesanan makanan online jika memungkinkan. Beberapa food truck bahkan sudah terdaftar di GrabFood, GoFood, atau ShopeeFood.
Trik tambahan: pasang branding yang mencolok di kendaraan agar mudah dikenali dari kejauhan. Gunakan desain yang konsisten dengan identitas brand Anda, mulai dari warna hingga slogan.
7. Siapkan Modal dan Proyeksi Biaya
Modal awal untuk food truck memang bervariasi tergantung kendaraan, perlengkapan, dan menu. Tapi rata-rata biaya awal bisa berkisar antara Rp 170 juta – Rp300 juta. Berikut contoh alokasi:
- Pembelian dan modifikasi kendaraan: Rp 170 – 300 juta
- Peralatan dapur & servis: Rp10 – 30 juta
- Izin dan legalitas: Rp2 – 5 juta
- Branding dan desain visual: Rp5 – 10 juta
- Operasional awal & stok bahan: Rp5 – 20 juta
Dengan perencanaan matang dan strategi jualan yang tepat, food truck bisa balik modal dalam waktu 6–12 bulan, tergantung volume penjualan harian.