Pendanaan micro adalah salah satu hal penting bagi para pelaku bisnis di tanah air. Sistem ini bisa membantu perekonomian Negara agar bisa semakin sehat atau stabil. Tak hanya itu, pembiayaan ini sedang menjadi perhatian pemerintah apalagi sejak adanya pandemi. Pengaruh pada ekonomi mikro, kecil, dan menengah cukup besar dan bisa dikatakan positif. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan seputar pendanaan micro, Kecil dan Menengah di sini.
Mengenal Pendanaan Usaha Micro, Kecil dan Menengah
Istilah pendanaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mungkin lebih familiar dengan pendanaan micro, Kecil dan Menengah. Sebuah kebijakan langsung dari pemerintah dalam memberikan dukungan pada para pelaku bisnis kecil terutama di masa pandemi seperti sekarang. Pendanaan micro, Kecil dan Menengah merupakan bantuan yang berwujud modal. Modal dari pemerintah yang diberikan kepada debitur usaha baik usaha mikro, kecil, dan menengah.
Ada beberapa kriteria pendanaan micro, Kecil dan Menengah yang harus diperhatikan sebelum mengajukan pendanaan atau pembiayaan. Aturan tersebut ada di Undang-Undang no. 20 Tahun 2008. Undang-Undang yang di dalamnya memuat penjelasan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang termasuk sebagai usaha produktif dan yang memenuhi kriteria adalah usaha yang memiliki batas kekayaan bersih dan hasil penjualan setiap tahun.
Tujuan Pendanaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kebijakan pendanaan micro, Kecil dan Menengah menggunakan sistem yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat lapangan kerja baru demi mengatasi tingkat kemiskinan yang tinggi di Indonesia. Perkembangan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di tanah air diharapkan bisa terus berkembang dengan adanya program atau kebijakan yang satu ini.
Maksud dari pihak pemerintah menggalakkan pendanaan Micro, Kecil dan Menengah ini untuk meningkatkan sektor riil, serta memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang sudah ada. Kebijakan pendanaan micro, Kecil dan Menengah ini sendiri memiliki beberapa cakupan seperti:
1. Pengembangan Wirausaha Baru
Pelaku bisnis yang terkendala dengan modal untuk mengembangkan usahanya, diharapkan bisa mulai melakukan pengembangan. Pendanaan micro, Kecil dan Menengah bisa menjadi salah satu solusi bagi pelaku bisnis dengan modal kecil atau terbatas untuk bisa berkembang dan bertahan.
2. Peningkatan Sumber Pembiayaan
Pemerintah membuat dan menerapkan program pendanaan Micro, Kecil dan Menengah ini juga mengharapkan para pelaku bisnis bisa mendapatkan peningkatan sumber pendanaan. Dari sumber pembiayaan yang meningkat, usaha yang dikelola juga bisa meningkat sehingga jadi lebih maju.
3. Peningkatan Potensi Pasar
Dengan adanya pendanaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pelaku bisnis juga diharapkan bisa lebih memaksimalkan potensi pasar. Jika selama ini usaha untuk meningkatkan potensi pasar terkendala karena kurang atau tidak adanya sumber pembiayaan, kebijakan ini dibuat sebagai solusinya.
Pemerintah memberikan program pendanaan Micro, Kecil dan Menengah ini dengan cara kerja yang cukup sederhana juga. Pelaku bisnis yang memang ingin mendapatkan pembiayaan atau sumber dana bisa dengan mudah mendapatkannya. Tentunya berkas atau dokumen untuk administrasi perlu disiapkan secara teliti.
Biasanya pelaku bisnis yang membutuhkan pendanaan Micro, Kecil dan Menengah, perlu melakukan pengisian data diri serta membawa beberapa berkas dokumen. Dokumen yang biasanya dibutuhkan berkaitan langsung dengan usaha yang sedang dikelola seperti SIUP atau surat izin usaha, dan dokumen lain yang serupa.
Dokumen tersebut digunakan pemerintah untuk mengetahui apakah pelaku bisnis tersebut layak atau memiliki kriteria sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendapatkan pendanaan micro, Kecil dan Menengah atau tidak.
Itulah penjelasan lengkap mengenai pendanaan micro. Banyak pilihan platform pendanaan micro yang bisa Anda pilih, salah satunya Amartha yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Anda dapat memberikan pendanaan micro mulai dari Rp1 juta.
Amartha hadir sebagai jasa pinjam dana khususnya bagi UKM di pedesaan yang tidak terjangkau oleh fasilitas perbankan konvensional. Dalam mengajukan pinjamannya ada beberapa tahapan yang perlu Anda lalui.
Untuk tahapan pengajuan pinjaman, Anda tidak perlu mempersiapkan jaminan. Karena Amartha tidak menuntut jaminan pada peminjamnya, tetapi perlu diperhatikan pembentukan suatu kelompok dengan jumlah modal dengan dana mulai dari 500 ribu rupiah.
Selain pembiayaan dengan kelompok, Amartha juga menawarkan produk pinjaman dengan sistem tanggung bersama. Yaitu, dengan membayar cicilan pinjaman secara gotong royong jika ada salah satu anggotanya yang mengalami kendala cicilan.
Tidak hanya menyediakan jasa pinjam dana untuk modal saja, Amartha juga menyediakan ruang bagi mitra pemberi pinjaman atau investor. Akan tetapi, untuk menjadi investor ada beberapa tahap seleksi dan juga edukasi terlebih dahulu. Setelah itu baru para investor dapat mendaftar secara online.
Kemudian para investor dapat mentransfer uangnya ke perusahaan dengan jumlah 3 juta rupiah. Perusahaan yang akan dijadikan sebagai tempat tanam modal dapat dipilih sendiri oleh masing-masing investor dengan menimbang beberapa hal yang sekiranya dapat menguntungkan.
Usaha-usaha kecil yang membutuhkan modal akan tercatat di web Amartha secara lengkap informasi sekitar bisnis UKMnya. Amartha juga memakai proprietary technology untuk membantu investor ketika mengambil keputusan serta menilai portofolio perusahaan.
Dengan imbal hasil hingga 20% p.a, dana Anda akan disalurkan dengan aman kepada pengusaha yang membutuhkan pinjaman atau modal usaha. Terlebih prosesnya mudah dan dilakukan secara online, cukup dengan download aplikasi Amartha di Google Play Store dan App Store. Daftar dan pilih produk pendanaan sesuai preferensi Anda.