Salah satu efek penggunaan popok atau diaper bayi yang ditakuti oleh para orang tua adalah munculnya ruam popok. Ruam popok tentu saja akan membuat bayi merasa perih dan tidak nyaman, apalagi jika dirinya sudah aktif bergerak. Agar bisa mencegah munculnya ruam popok bayi, waspadai beberapa faktor di bawah ini.
1. Kondisi Udara yang Lembap di Dalam Popok
Popok yang didesain layaknya celana, biasanya memiliki ukuran yang pas di area pinggul atau bokong bayi. Kondisi inilah yang membuat hanya sedikit udara yang bisa masuk ke dalam area di antara permukaan kulit bayi yang tertutup popok dengan permukaan popok. Kondisi inilah yang kemudian membuat permukaan kulit bayi menjadi lembap.
Kulit bayi yang menjadi lembap dan hangat disebabkan karena sedikitnya udara yang masuk, sehingga kulit bayi memiliki pH yang lebih tinggi dibandingkan biasanya. Kelembapan yang berlebihan dibanding kondisi normal, membuat permukaan kulit menjadi rentan terkena iritan dan lebih rentan mengalami pembengkakan, sehingga ruam popok pun terjadi.
2. Gesekan antara Diaper dan Kulit
Pada saat menggunakan diaper, maka akan sulit dihindari gesekan antara permukaan diaper dan permukaan kulit bayi. Gesekan yang terus-menerus terjadi saat bayi bergerak aktif dan menggunakan diaper akan bisa melemahkan lapisan yang melindungi permukaan kulit. Kondisi kulit yang lembab membuat efek gesekan ini pun jadi makin terasa.
Selain gesekan antara diaper dan permukaan kulit, rutinitas mengusap dan membersihkan area kulit bayi yang terlindungi oleh popok juga bakal memicu munculnya ruam popok tersebut. Permukaan kulit yang lapisan pelindungnya mulai melemah akan mudah dimasuki oleh iritan, sehingga ruam popok pun muncul di permukaan kulit bayi.
3. Kontak Permukaan Kulit dengan Urine dan Kotoran
Mengapa Anda dianjurkan untuk tidak membiarkan popok atau diaper bayi basah dalam waktu yang lama? Salah satu alasannya adalah untuk menghindari munculnya ruam popok. Kotoran atau feses bayi mengandung enzim lipase dan protease yang bisa mengiritasi permukaan kulit bayi yang lembut. Kotoran juga mengandung organisme yang bisa memicu infeksi kulit.
Selain kotoran bayi, urine juga bisa memperburuk iritasi di area kulit yang tertutupi oleh popok atau diaper tersebut. Saat urin terurai, maka amonia akan dirilis, sehingga menyebabkan peningkatan pH kulit. Kondisi ini kemudian menyebabkan kerusakan jaringan atau kulit dan berakhir dengan timbulnya ruam popok.
4. Penggunaan Antibiotik
Tahukah Anda kalau konsumsi antibiotik oleh si buah hati atau ibu yang masih menyusui bayinya juga bisa memicu munculnya ruam popok? Antibiotik bisa meningkatkan risiko diare, yang membuat intensitas buang air besar bayi meningkat dari biasanya, sehingga kondisi permukaan kulit menjadi makin lembap dan berisiko memicu ruam popok.
5. Penggunaan Produk atau Perlengkapan Bayi yang Baru
Ketepatan dalam memilih produk dan perlengkapan bayi sangat dibutuhkan untuk memastikan produk tersebut sesuai dan tidak memicu masalah pada kesehatan bayi, termasuk ruam popok. Saat Anda mengganti produk seperti tisu basah, diaper, bahkan cairan pencuci pakaian, ada kemungkinan bahan yang terkandung di dalamnya tidak cocok dengan kulit bayi sehingga memicu ruam.
Contohnya saja, jika Anda memilih popok tidak panas dan punya fitur yang mendukung lancarnya sirkulasi udara, maka kelembapan permukaan kulit akibat pemakaian popok dan ruam popok pun akan bisa dihindari. Sekiranya Anda beralih menggunakan popok dari brand lain yang tidak punya fitur yang sama, maka ruam popok diperkirakan bisa datang menghampiri.
6. Bayi dengan Kulit Sensitif
Bayi yang terlahir dengan kondisi kulit sensitif atau mengidap kondisi kulit khusus seperti eksim, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami ruam popok dibandingkan dengan yang tidak. Kulit yang teriritasi akibat eksim tersebut biasanya berada di area yang tidak tertutupi oleh diaper atau popok.
Pilih Baby Happy, Popok Tidak Panas untuk Cegah Ruam Popok
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda tentu tahu seberapa pentingnya memilih popok yang memiliki fitur khusus untuk mendukung lancarnya sirkulasi udara, sehingga kulit bayi tidak lembap dan ruam popok bisa dihindari. Fitur berkualitas seperti itu bisa Anda dapatkan dari popok Baby Happy, popok tidak panas karena memiliki air through technology dan menggunakan breathable backsheet.
Terhindarnya ruam pada permukaan kulit bayi yang tertutupi popok juga bisa dihindari dengan daya serap popok Baby Happy yang tinggi, serta permukaannya yang cepat kering. Dengan memakai popok Baby Happy, bayi bisa terhindar dari ruam popok, sehingga bayi bisa bergerak aktif dengan nyaman.
Ada beberapa faktor yang memicu munculnya ruam popok, mulai dari penggunaan popok yang memicu kelembapan pada permukaan kulit bayi, hingga kondisi kulit bayi yang memang cenderung sensitif. Sebisa mungkin hindarilah faktor pemicunya tersebut, misalnya dengan memilih popok tidak panas, serta merawat kulit bayi yang sensitif sesuai dengan arahan dokter.